-
Distributed Denial Of Service
Denial of Service atau dikenal dengan DoS merupakan suatu aktivitas yang dapat menghambat kinerja atau bahkan dapat melumpuhkan service
sehingga dapat menyebabkan pengguna sah sistem tersebut tidak dapat menggunakan layanan. Terdapat banyak metode yang digunakan, seperti
membanjiri SYN (TCP/IP syn flood) hingga tidak bisa mengirimkan ACK (three way handshake) dan akhirnya membuat sistem bingung hingga down.
Serangan yang lebih besar dari DoS ialah Distributed Denial of Service (DDoS). DDoS memanfaatkan banyak zombie untuk menyerang server
tujuan yang tersebar dan diatur untuk menyerang secara serentak atau dalam jeda waktu tertentu.
Case :
#OpIsrael : kasus OpIsrael berlandaskan ketidaksemanaan israel terhadap masyaraka palestina, sehingga para netizen dan hacker melakukan aksi protes melalui
dunia cyber terutama melakukan serangan DDoS secara masif ke berbagai infrastruktur Israel seperti pemerintah, perbankan dan infrastruktur jaringan pada
Israel.
-
Email Exploits
Mail Flood
|
Terjadi ketika banyak sekali e-mail yang dikirimkan oleh attacker kepada sasaran yang mengakibatkan transfer agent kuwalahan menanganinya,
mengakibatkan komunikasi antar program lain menjadi tidak stabil dan dapat membuat system menjadi crash.
Attacker melakukan mail-flooding dengan mengexploitasi fungsi auto-responder (auto-responder function) yang terdapat dalam kebanyakan
aplikasi email, ketika seorang attacker menemukan auto-responder yang sedang aktif dalam dua system yang berbeda, sang attacker akan
mengarahkan kedua server tersebut untuk saling berkomunikasi, karena kedua-duanya di set untuk merespond sacara otomatis untuk setiap
pesan, maka kedua-duanya akan terus mengenarate lebih banyak e-mail secara loop(bolak-balik) dan akhirnya kedua-duanya akan kelelahan dan
down.
|
Command Manipulation
|
Mengakibatkan sebuah system menjadi crash dengan cara “menumbangkan” mail transfer agent dengan sebuah buffer overflow yang diakibatkan
oleh perintah (fungsi) yang cacat (contoh: EXPN atau VRFY), yang pada akhirnya seorang attacker mendapatlan akses untuk memodifikasi file,
menulis ulang, dan tentunya saja membuat trojan horses pada mail server.
|
Transport Level Attack
|
Dilakukan dengan cara mengexploit protokol perute-an/pemetaan e-mail,salah satunya protokol Simple Mail Tranport Protocol (SMTP). Seorang
attacker dapat mengakibatkan kondisi kesalahan sementara (temporary error) di target system dengan cara mengoverload lebih banyak data pada
SMTP buffer sehingga SMTP buffer tidak bisa menanganinya, kejadian ini dapat mengakibatkan seorang attacker “terlempar” dari sendmail
program dan masuk kedalam shell dengan hak akses administrator bahkan dapat mengambil alih root server.
|
Mail Relaying
|
Proses memalsukan source email dengan cara meroutekannya ke arah mesin yang akan dibohongi, Teknik ini sangat berguna untuk membuat
broadcasting spam secara anonymous.biasanya attacker akan mengirim content-content berbahaya dan merusak.
|
Social Engineering
|
Attacker bisa saja melakukakan teknik Social Engineering, salah satu contoh kasusnya adalah attacker mengirim e-mail dengan source memakai
alamat admin agar users mengirimkan passwordnya untuk mengupgrade system.
|
Mail Server Open Relay :
membolehkan pihak luar untuk mengirim email via mail server yang di sebut relay MTA (Mail Transport Agent) yang mempunyai celah, pihak ketiga akan
memanfaatkan mail server ini untuk mengirim email sesukanya (biasanya spam)
Contoh kasus pengetesan Open Relay dengan TELNET :
-
Malicious Software
Malicous Software atau sering disebut dengan Malware merupakan program yang disusupkan ke dalam sebuah sistem dengan tujuan untuk melakukan
berbagai macam aktivitas yang dapat merugikan korban. Tingkat kerugian tersebut bermacam-macam, mulai dari sekedar memperlambat kinerja
sistem hingga merusak dan menghancurkan data yang berada dalam sistem tersebut.
|
Stuxnet adalah perangkat lunak berbahaya, atau malware, yang umumnya menyerang sistem kontrol industri.
Contoh kasus :
Stuxnet virus yang melumpuhkan fasilitas nuklir Nathan di Iran, dan hebatnya mereka yang menjadi korban tidak pernah menyadari apa yang terjadi sampai pada
akhirnya sejumlah perusahaan keamanan informasi memberikan analisa mendalam terhadap studi kasus Stuxnet ini.
- Ransomware
Ransomware adalah jenis malware yang membatasi akses ke sistem komputer yang menginfeksi dalam beberapa cara, dan meminta para korban untuk membayar
sejumlah uang tebusan kepada operator malware tersebut untuk menghapus pembatasan.
Contoh kasus Ransomware yang menyerang salah satu bank di US)
ransomware mengenkripsi file sebelum menunjukkan peringatan ini pada desktop pengguna dan meminta untuk membayar sejumlah uang.
-
Password Attack
Brute Force
|
Salah satu teknik yang di gunakan untuk mendapatkan password user yang di inginkan adalah dengan teknik bruteforce, serangan bruteforce
biasanya menggunakan script yang telah di program untuk mencoba input password-pasword yang umum digunakan user (biasanya menggunakan file
dictionary), setelah mendapatkan akun yang di inginkan, Attacker bisa saja merugikan user asli dengan melakukan aktivitas yang tidak di
inginkan menggunakan akun tadi.
|
Password Cracking
|
Password cracking adalah metoda untuk “memecahkan” password yang dienkripsi yang berada di dalam system, dengan cara meng crack password
file menggunakan metode brute-force dictionary attack (mencocokan kata-kata yang berada dalam kamus dengan kata-kata yang dienkripsi dalam
file password)
|
-
Web Defacing dan SQL Injection
Pada teknik ini, Attacker melakukan serangan terhadap situs asli yang kemudian dirubah halamannya sesuai dengan keinginan attacker. Umumnya
Defacing Website memanfaatkan celah keamanan yang muncul pada level database dan aplikasi, salah satu cara eksploitasinya dengan
menggunakan SQL Injection.
|
-
HTTPD Attack
- https://en.wikipedia.org/wiki/Cyberwarfare
- INDONESE v.0.9 Iwan Sumantri
No comments
Post a Comment